“Sekolah Ceting (Cegah Stunting) 1000 HPK” Dengan Meningkatkan Literasi Kesehatan Ibu Hamil Dalam Upaya Penanggulangan Stunting di Wilayah Puskesmas Gamping II Sleman
Main Article Content
Abstract
Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 HPK (Hari pertama kehidupan). Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting yang akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak dan status kesehatan saat dewasa. Kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. Pengetahuan dan keterampilan ibu terkait gizi pada 1000 HPK mempengaruhi pola asuh dan pertumbuhan perkembangan anak, sehingga peningkatan literasi kesehatan pada ibu sangat diperlukan. Tujuan untuk meningkatkan literasi ibu hamil dengan anemia dan KEK (kurang energi kronis) terkait stunting, gizi ibu hamil, pemantauan status gizi serta PMBA berbasis pangan lokal. Metode :pelaksanaan program dari tahap sosialisasi, advokasi kegiatan sekolah Ceting 1000 HPK, penyiapan media edukasi, pelaksanaan sekolah Ceting 1000 HPK, dan diseminasi sekolah Ceting 1000 HPK .Hasil Program Sekolah Ceting dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil terkait 1000 HPK, hasil analisis secara statistik menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai z=-2.671 dengan p-value 0,008 (<0,05) hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan atau literasi ibu hamil setelah melaksanakan sekolah Ceting dibandingkan sebelum melaksanakan sekolah Ceting. Kesimpulan: Sekolah Ceting dengan meningkatkan literasi Kesehatan ibu hamil dapat diterapkan berkelanjutan dalam upaya penanggulangan stunting .Saran kurikulum sekolah Ceting dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sasaran
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Kemenkes, R.I. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Peneltian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Widianto, B. (2018) Panduan Konvergensi Program Kegiatan Percepatan Pencegahan Stunting (Setwapres-TNP2K).
WHO (2014) ‘Global Nutrition Targets 2025 Stunting Policy Brief’.
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media gizi indonesia, 10(1), 13-19.
Apriluana, G. and Fikawati, S. (2018) ‘Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), pp. 247–256. Available at: https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.472.
Boucot, A. and Poinar Jr., G. (2010) ‘Stunting’, Fossil Behavior Compendium, 5, pp. 243–243. Available at: https://doi.org/10.1201/9781439810590-c34.
Podungge, Y. (2020) ‘Asuhan Kebidanan Komprehensif’, Jambura Health and Sport Journal, 2(2), pp. 68–77. Available at: https://doi.org/10.37311/jhsj.v2i2.7102.
Brahmana, N., Handini, M.C. and Silitonga, E.M. (2022) ‘Edukasi kepada ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting pada balita di desa marbun tonga marbun dolok kecamatan baktiraja kabupaten humbang hasundutan tahun 2022’, Jurnal Abdimas Mutiara, 3(2), pp. 375–384. Available at: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JAM/article/view/3316.
Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor penyebab stunting pada anak: Tinjauan literatur. Real in Nursing Journal, 3(1), 1–10. https://ojs.fdk.ac.id/index.php/ Nursing/article/view/447/227
Berhe, K., Seid, O., Gebremariam, Y., Berhe, A., & Etsay, N. (2019). Risk factors of stunting (chronic undernutrition) of children aged 6 to 24 months in Mekelle City, Tigray Region, North Ethiopia: An unmatched case-control study. PLoS ONE, 14(6), 1–11. https://doi. org/10.1371/journal.pone.0217736.
Anugrahaeni, H. A., Nugraheni, W. T., & Ningsih, W. T. (2022). Tentang Stunting Pada Balita. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 6(1), 64–72. https://ejournal. upnvj.ac.id/index.php/Gantari/article/ view/3459
Cumayunaro, Ayuro., D. (2020). Pendidikan Kesehatan dengan Media Booklet Terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang ( DDTK ) pada Anak. 16(1), 18–26.