Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/h65459/tin.persagi.org/plugins/generic/citationStyleLanguage/CitationStyleLanguagePlugin.php on line 436
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/h65459/tin.persagi.org/plugins/generic/citationStyleLanguage/CitationStyleLanguagePlugin.php:436) in /home/h65459/tin.persagi.org/plugins/generic/citationStyleLanguage/CitationStyleLanguagePlugin.php on line 651
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/h65459/tin.persagi.org/plugins/generic/citationStyleLanguage/CitationStyleLanguagePlugin.php:436) in /home/h65459/tin.persagi.org/plugins/generic/citationStyleLanguage/CitationStyleLanguagePlugin.php on line 652
@article{CAKUPAN KAPSUL VITAMIN A UNTUK BALITA DI INDONESIA_2023, volume={1}, url={https://tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/160}, abstractNote={Prevalensi kurang vitamin A (KVA) pada balita berdasarkan bercak Bitot (X1B) di Indonesia sudah dapat diturunkan dari 1,33% (1978) menjadi 0,34% (1992). Walaupun demikian KVA tingkat subklinis (serum retinol < 20 mg/dL) masih 50%, sehingga distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi masih tetap diperlukan yang ditargetkan mencapai 80% untuk mencegah risiko xerophthalmia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cakupan kapsul pada balita. Penelitian dilakukan dengan analisis data sekunder yang tersedia dalam Susenas 2004 Kor (VSEN2004.K) dan Modul (VSEN.2004.MPK).
Sampel adalah balita termuda yang ada dalam rumahtangga terpilih. Variabel utama adalah kapsul vitamin A yang didapatkan balita dalam 1 tahun terakhir, sedangkan variabel pendukung adalah umur balita, pengeluaran per kapita per bulan, provinsi, dan daerah. Pengeluaran per kapita dikelompokkan menjadi lima (kuintil) dengan memperhitungkan purchasing power parity (PPP) untuk tiap provinsi. Analisis berupa krostabulasi antara cakupan kapsul vitamin A dan variabel tersebut.
Dari 21.932 balita termuda dalam rumahtangga, 63,3% menerima kapsul vitamin A dalam 1 tahun terakhir, 29,6% tidak pernah dan 7,1% tidak tahu. Cakupan kapsul paling rendah terdapat di provinsi Maluku (34,1%) dan tertinggi di DI Yogyakarta (75,8%). Menurut daerah, cakupan lebih tinggi di daerah perkotaan (68,1%) dibandingkan perdesaan (59,5%). Tidak terdapat perbedaan berarti cakupan dan frekuensi penerimaan kapsul menurut umur balita kecuali pada umur 6-11 bulan yang lebih tinggi 1 kali pemberian kapsul. Ada tren bahwa makin rendah tingkat sosial ekonomi (yang dihitung pengeluaran per kapita kuintil-1) makin rendah pula cakupan kapsul. Untuk meningkatkan cakupan kapsul, target balita dari keluarga miskin yang tinggal di perdesaan perlu mendapatkan prioritas tinggi karena risiko KVA yang besar pada kelompok tersebut tetapi cakupannya rendah.}, journal={TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI}, year={2023}, month={Jun.}, pages={467–473} }