Formula Tempe yang Disubsitusi dengan Nano Daun Kelor (Fortekel) Sebagai Pangan Fungsional Mengatasi Gizi Kurang

Main Article Content

Syahrial
Helmizar
Rahmayeni

Abstract

Indonesia menjadi Negara pengimpor gandum terbesar keempat didunia yaitu diatas 5 juta ton pertahun. Tempe salah satu sumber protein nabati yang mengandung vitamin B12, dengan nilai gizi pembuatan produk makanan. Tempe kaya akan antioksida (isoflavon) sebesar 3,1 mg/g, lebih baik dibandingkan kedelai karena proses fermentasi. Tempe memiliki daya simpan singkat dan segera membusuk selama proses penyimpanan akibat fermentasi lanjut, karena itu dilakukan daya simpan dengan membuat formula tempe menjadi tepung tempe.(4) Penelitian Asmawati, terhadap 100 persen tepung tempe terdapat kandungan zat gizi protein 46 persen, lemak 24,7 persen, total karbohidrat 19,3 persen, serat 2,5 persen, kadar air 7,7 persen dan kadar abu 2,3 persen. Daun kelor diketahui memiliki beberapa mineral seperti Ca, P, dan Mg, memberikan pengaruh yang lebih baik pada peningkatan kadar Ca dan Mg tulang tibia. Menurut penelitian Tri Budi, dengan penambahan tepung kelor 3 gr sehari dalam 30 hari akan meningkatkan berat badan balita dengan gizi kurang. Studi ini secara umum bertujuan untuk membuat formula tempe yang di subsitusi dengan nano daun kelor (fortekel) sebagai pangan fungsional mengatasi gizi kurang. Penelitian dengan disain quasi experiment akan dilakukan di laboratorium Fakultas Kesehatan Masyarakat dan di Kabupaten Padang Pariaman untuk melakukan uji daya terima, dari bulan April s/d September 2022. Hasil penelitian, nilai tertinggi pada formula F1 dengan subtitusi nano kelor 15 gr, dengan karakteristik warna hijau, aroma agak langu, rasa dan tekstur sedang serta memiliki daya terima sebesar 75 persen dan daya simpan selama 15 hari. Saran yang dapat diberikan adanya bentuk intervensi produk ini kepada anak balita yang mengalami gizi kurang.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Formula Tempe yang Disubsitusi dengan Nano Daun Kelor (Fortekel) Sebagai Pangan Fungsional Mengatasi Gizi Kurang. (2024). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 5(1). https://tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/224
Section
Gizi Pangan

How to Cite

Formula Tempe yang Disubsitusi dengan Nano Daun Kelor (Fortekel) Sebagai Pangan Fungsional Mengatasi Gizi Kurang. (2024). TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI, 5(1). https://tin.persagi.org/index.php/tin/article/view/224

References

Pradeksa Y, Darwanto DH, Masyhuri M. Faktor-faktor yang mempengaruhi impor gandum Indonesia. Agro Ekonomi. 2014;24(1):44-53.

Novita NR, Abidin Z. Faktor pendukung kualitas produk tempe di Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2020;2(6):925-30.

Kristiadi OH, Lunggani AT. Tempe kacang kedelai sebagai pangan fermentasi unggulan khas Indonesia: literature review. Jurnal Gizi Pangan, Klinik dan Masyarakat. 2022;2(2):48-56.

Fawwaz M, Natalisnawati A, Baits M. Kadar isoflavon aglikon pada ekstrak susu kedelai dan tempe. Ind J Teknol dan Manaj. 2017;6(3):152-8.

Faidah FH, Moviana Y, Isdiany N, Surmita S, Hartini PW. formulasi makanan enteral berbasis tepung tempe sebagai alternatif makanan enteral tinggi protein. J Ris Kesehat Poltekkes Depkes Bandung. 2019;11(2):67-74.

Asmawati A, Saputrayadi A, Bulqiah M. Formulasi tepung tempe dan sari wortel pada pembuatan mie basah kaya gizi. Jurnal Agrotek Ummat. 2019;6(1):17-22.

Puspitasari A, Astawan M, Wresidiyati T. Pengaruh germinasi kedelai terhadap komposisi proksimat dan komponen bioaktif isoflavontempe segar dan semangit. J Pangan. 2020;29(1):35-44.

Putri ASR, Mahmudiono T. Efektivitas pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan pada status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. Amerta Nutr. 2020;4(1):58-64.

Hardiyanti H, Kadirman K, Rais M. Pengaruh substitusi tepung jagung (Zea mays L.) dalam pembuatan cookies. J Teknol Ind Pertan Indones. 2016;2(2):123-8.

Syahrial S, Rimbawan R, Damayanthi E, Astuti DA, Suptijah P. Pengaruh pemberian nano daun kelor (moringa oleifera) terhadap kadar mineral serum dan tulang pada tikus sprague dawley jantan tumbuh. J Gizi Dietetik Indones. 2019;7(2):114-20.

Lamboan FY, Malonda NSH, Sekeon SS. Gambaran kecukupan mineral makro pada mahasiswa semester VI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi selama masa pandemi Covid-19. Jurnal Kesmas. 2020;9(6): 59-67.

Rahayu TB, Nurindahsari YAW. Peningkatan status gizi balita melalui pemberian daun kelor (Moringa oleifera). Jurnal Kesehatan Madani Medika. 2018;9(2):87-91.